Suzuki Shogun FI, Shogun injeksi penantang Susi

Kepastian kehadiran Shogun berteknologi injeksi datang dari petinggi Suzuki yang menyatakan bahwa kehadiran Shogun injeksi adalah pertengahan tahun ini. Sebenarnya Shogun FI sudah diluncrukan di Thailand tahun lalu. Dan pertengahan tahun ini adalah saat bagi Indonesia untuk menikmati produk baru dari Suzuki ini. Well, dengan kapasitas mesin yang sama, fitur serupa, dan tampang tak beda jauh kita tahulah motor apa yang akan dilawan. Yap, Honda Supra X125 PGM-Fi alias supra injeksi disingkat Susi. Sekarang marilah kita lihat kira-kira akan seperti apa nantinya bila Shogun FI diluncurkan.

Tak ada yang spesial dari Shogun FI, kecuali penggunaan teknologi injeksi tentunya. Sama dengan Susi yang sekedar “bebek normal” pejkji go yang ditempeli sistem injeksi, nothing special. Tapi baiklah kita melihat lebih jauh tentang produk ini.

Basis mesin yang digunakan masih sama dengan yang versi karburator, hanya ya tadi pemasangan sistem injeksilah yang membedakannya. Pemasangan injeksi tentunya dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar. dan itulah yang menjadi nilai lebih dari teknologi ini, terutama di saat bahan bakar semakin mahal seperti saat ini.

Hmm soal bodi tidak ada ubahan berarti. Bahkan menurut spyshot oleh Motor Plus pemakaian cakram lebar di pelek palang diganti dengan ukuran normal, sepertinya menggunakan pelek yang sama dengan Suzuki Smash SR. Soal detail ada sedikit perubahan di cover knalpot, tidak lebih dari itu menurut foto yang saya dapatkan (maaf, foto masih belum bisa ditampilkan).

Yap, bagaimana dengan persaingan dengan Susi, pastilah, apalagi memang pihak Suzuki menempatkan Shogun injeksi untuk menantang Susi. Harga yang dipatok oleh pihak Indomobil selaku ATPM Suzuki adalah Rp 14 jutaan, lebih murah sejuta dari Susi yang Rp 15,7 juta. Nah masalahnya apakah Shogun akan mengalami nasib yang sama dengan Susi, sekedar menjadi ikon canggih pabrikan?

Melihat fitur yang disediakan tampaknya Shogun injeksi ditekan ongkos produksinya, mulai penggunaan bodi yang sama persis dan penghilangan fitur pelek palang+cakram lebar. Jelas efeknya harga Shogun injeksi tak terlampau tinggi, namun melihat tulisan saya yang lalu soal teknologi injeksi perlu sekedar murah untuk mendapatkan pasar motor injeksi.

Jelas dengan pasar orang-orang yang lebih berduit plus melek teknologi, Shogun FI perlu ditambah dengan fitur-fitur yang mendukung teknologi injeksi. Ah jadi ingat keberadaan V-Ixion yang sempat booming karena teknologinya dianggap sangat tinggi, bukan hanya karena mengusung sistem injeksi namun karena dia juga mengaplikasikan radiator, monosok, rangka deltabox, dll yang notabene menjadi impian pecinta motor Indonesia. Artinya fitur “plus-plus” meningkatkan value motor injeksi tak terkecuali Shogun FI.

Nah apakah shogun Fi hanya pelengkap jajaran motor atau sekedar menjadi ikon pabrikan? Entahlah, tapi ingat kata Dumbledore, “jangan menghitung anak ayam sebelum menetas”…