Belum Hilang Konsentrasi Sebelum Berkendara

Pernah saya mengalami saat setelah keluar dari warnet demi merampungkan misi di blog ini saya langsung menaiki motor saya. Sebelumnya saya sudah nongkrong di depan layar komputer warnet tersebut selama satu setengah jam. Nah dalam perjalanan saya seakan masih ling-lung dengan keadaan sekitar. Untung saja saat itu jalanan sedang sepi, alhasil saya masih diberi kesempatan untuk sampai di tujuan dengan selamat.

Pernah mengalami hal yang sama? Setelah melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, anda beralih ke kegiatan lain dan anda kesulitan untuk berkonsentrasi pada kegiatan tersebut? Saya tidak berhasil mendapatkan refrensi di internet mengenai hal ini, namun mari saya bahas, meski terbatas…

Saat kita melakukan suatu kegiatan, otak kita akan bekerja dan fokus pada kegiatan tersebut. Fokus yang tinggi pada otak tentunya perlu pada kegiatan tersebut. Namun masalahnya adalah ketika kemudian kita beralih pada kegiatan yang lain, kita kehilangan konsenstrasi.

Kuartet bebek Kawasaki (bag 3-Kaze Zone)

Kawasaki adalah salah satu pabrikan yang tergoda untuk menggarap pasar bebek 125. Berbeda dengan Yamaha yang dengan pedenya menghiraukan pasar bebek pek ji go. Klaim dari pihak Yamaha, mereka tidak perlu mengeluarkan bebek 125cc karena Jupter Z mereka dianggap sudah memiliki performa yang sepadan dengan bebek sekelas HSX125 ataupun Shogun 125.

Balik maning nang laptop. Sebelum ini Kawasaki telah mengluarkan dua bebek 125cc sebagai generasi pendahulu Kaze Zone. Yang pertama adalah Blitz Joy yang setelah dihentikan diteruskan dengan Kaze 125. Namun Kaze 125 yang dirasa kurang sukses maka dihentikan produksinya. Alhasil Kawasaki mengeluarkan generasi penerus yang bernama Kaze Zone.

Mr. Testo Awards (perbedaan kecil)

Sebuah perubahan kecil namun vital berkaitan dengan tulisan saya yang ini. Di tulisan saya itu disebutkan bahwa ada kategori New Species and Innovative Design. Dan di sana juga ada tulisan dari saya yang menilai kata “New Species” dirasa aneh karena bisa jadi tidak setiap tahun muncul satu spesies baru dari sepeda motor. Selain itu juga pemakaian kata new species seperti merujuk pada promosi Honda mengenai CS1 (dimana pada akhirnya CS1 menyabet juara di kategori ini).

Di Otomotif edisi No.02/XVIII Senin, 19Mei 2008 juga dibahas mengenai penyerahan penghargaan OTOMOTIF Mr. Testo Awards di Otobursa 2008 (hal 21). Dalam tabel kategori dan pemenangnya ditulis bahwa “New Species and Innovative Design” diganti dengan “The New Species/The Best Innovation Motorcycle“. Dengan penggunaan “/” yang bisa diartikan “atau” bisa memerjelas kategori, setidaknya bila tahun depan tidak ada “spesies baru” di dunia permotoran masih ada yang menyabet gelar ini karena memenuhi aspek inovatif. Juga penggantian kata “Innovative Design” dengan “Innovation Motorcycle” bisa jadi merupakan penegas bahwa aspek di luar desain juga menjadi hal penting dalamkategori ini.

Semua ini hanya dugaan saya, sementara pihak Otomotif tidak menyebutkan penjelasan mengenai perbedaan kecil ini. Apakah ini dilakukan setelah membaca tulisan saya? Mana saya tahu? Tapi semoga di tahun-tahun berikutnya Mr. Testo bisa lebih baik lagi…

By Fanderlart

Kuartet bebek Kawasaki (bag 2-Kaze ZX-130)

Setelah Blitz R kini saya akan menulis tentang Kaze ZX-130 yang lebih dikenal dengan nama belakangnya: ZX130. Bebek gambot ini digadang-gadang sebagai “Baby Ninja” oleh pabrikannya. Ditambah dengan pemakaian nama “ZX-130” yang terkesan sangat Ninja (ZX250, ZX-10, dll). Secara tampilan juga disebut-sebut sebagai jelmaan Ninja. OK terlepas dari segala stempel dan tempelan yang diberikan oleh pabrikannya, mari kita lihat ZX-130 secara lebih mendalam.

Kuartet bebek Kawasaki (bag 1-Blitz R)

Yak kali ini saya akan menulis tentang 4 bebek Kawasaki: Blitz R, Kaze ZX130, Kaze Zone, dan Athlete. Kenapa Athlete juga dimasukkan padahal dia belum diluncurkan? Jawabannya adalah karena bebek ini sudah pasti akan diluncurkan dan iklan resminya sudah keluar. Mengapa saya memilih Kawasaki? Jawabannya mungkin karena bebek Kawasaki termasuk memiliki populasi yang lebih sedikit ketimbang bebek the big Four jadi sekali-kali boleh donk diberi kesempatan pertama? Kali ini bebekKawasaki yang mendapat jatah dibahas pertama kali adalah Kawasaki Blitz R.

Kawasaki Blitz ( Blitz untuk versi rem tromol dan Blitz VR untuk versi pelek racing) adalah bebek berkapasitas 112cc yang dibuat oleh Kawasaki. Segment pasar yang dijadikan sasaran adalah pasar empuk nan gurih, pasar bebek pahe (paket hemat) yang memiliki market share yang paling besar untuk pasaran motor nasional. Tentunya Kawasaki sebagai salah satu produsen tidak mau ketinggalan. Kawasaki Blitz adalah jawaban atas kemauan pasar.

Spesifikasi

Berikut ini adalah spesifikasi teknis dari Kawasaki Blitz R, diambil dari website Kawasaki Indonesia:

Mr. Testo Awards 2008 (OTOMOTIF)

Majalah Otomotif telah menginjak 17 tahun, angka yang spesial bagi banyak orang. Maka dari itu salah satu programnya adalah membuat Mr. Testo Awards 2008 yang berupa penghargaan bagi motor-motor yang bisa dikatakan the best of… dalam berbagai kategori. Sebenarnya Otomotif memberikan penghargaan yang sejenis setiap tahun, namun karena ini 17 tahunnya Otomotif bolehlah kali ini kita anggap spesial.

Kategori yang diambil ada 17 seperti umur majalah ini, 17 tahun. Nah apalah dengan bertambahnya umur kategori yang diberikan bertambah? Nah, kalau umurnya sudah 50 tahun tentu sulit menentukan kategorinya, sampai-sampai mungkin ada kategori yang aneh-aneh, :-))

Setiap kategori dibedakan menjadi tiga kategori utama: Sport, Bebek, dan Skutik-mewakili tiga jenis motor yang paling banyak beredar di Indonesia. Setiap kategori utama memuat lima subkategori yaitu Desain, Performa, price, Fitur & Teknolgi, dan Fuel Consumption. Selain itu ada dua kategori tambahan yaitu Rookie of the year dan New Species and Innovative Design.

Darimana pemenang-pemenangnya ditentukan? Katanya pemenang masing-masing kategori diberikan menurut hasil pengetesan selama kurun waktu Mei 2007 sampai Mei 2008. Berikut ini para pemenang Mr. Testo Awards: