Arsip
(Curhat) Musik Saya adalah Saya
kali ini izinkan saya tidak menulis motor dulu, ini tentang hobi saya yang lain: musik
Orang yang paling selektif soal musik yang pernah saya kenal adalah diri saya sendiri.
Sebagai pemuda, musik yang saya dengarkan bukanlah yang lazim berseliweran di jagad televisi dan radio. Hape saya diisi dengan album Casiopea, Rush, God Bless dan masih banyak musisi-musisi yang dianggap fosil bagi generasi sekarang. Hal yang sama muncul di playlist WMP komputer saya yang isinya Jazz, Prog Rock, Pop Kreatif, dan.. Keroncong!!!
Bagi saya, apa yang ada di koleksi musik adalah cerminan dari pribadi seseorang. Bagi orang yang menggemari musik “terancam punah”, mengoleksi musik era lawas adalah monumentasi dari semangat yang pernah muncul di permukaan. Gerakan hippies di 60an akhir, art rock di 70an semuanya butuh totem untuk eksistensi mereka beberapa dekade di belakang.
Hal ini menyenangkan juga membangkitkan gairah. Bayangkan anda mendengarkan kembali rekaman Ebiet G. Ade lantas membayangkan perjalanan imajiner menuju padang rumput. Musik folk dengan lirik puitis Ebiet adalah pemacu visual yang menggairahkan, membangkitkan naluri imajinasi anda. Baca selengkapnya…
Lika-Liku Kemacetan Jakarta (prolog)
Jakarta adalah macet, macet adalah Jakarta.
Keduanya adalah kawan lama sejak dulu. Weekend di Jakarta yang kita bilang sebagai Jakarta yang tidak macet-pun masih dianggap semerawut oleh teman saya dari luar kota. Tercatat Jakarta bisa lengang kalau libur lebaran, itupun hanya sekedar memindahkan penduduk (dan macetnya) keluar kota.
Karena identik dengan macet, penduduk Jakarta juga jadi familiar dengan semerawutnya Jakarta. Lantas ini semua menjadi budaya, budaya macet. Karena tiap hari disuguhi kendaraan yang berdempet-dempet berebut tempat di jalan, kemacetan jadi mengendap di pembuluh darah penduduknya. Berangkat pagi dengan kemacetan begitu juga dengan pulang. Uji kesabaran sudah menjadi makanan sehari-hari, jadi jangan heran kalau orang bule bilang kita orang sabar-sabar.
Tapi mari kita lihat detil-detil kemacetan yang kadang-kadang luput dari mata, dari kacamata biker yang beberapa kali menyenggol spion mobil di sebelahnya…
Strategi Praktis Buat Kymco-Tiru Bajaj Saja
Oh bukan meniru produk line-up Bajaj, cukup kita pelajari saja strategi-strategi praktis ala Bajaj di Indonesia.
Kymco sudah melaju di Indonesia sejak tahun 2000-an awal. Tapi hingga sekarang keberadaannya belum bisa dikatakan diterima sepenuhnya oleh orang Indonesia. Apa ada alasan khusus dibalik ini semua? Baca selengkapnya…
Perlukah Lajur Khusus Motor?
Wacana ini terkadang terdengar seiring dengan wacana pembatasan jumlah motor di ibukota. Pembatasan jumlah motor dinilai membutuhkan alternatif lain atau mungkin sekedar pelengkap. Maklum wacana ini termasuk kontroversial di kalangan bikers. Pembatasan motor dinilai menganaktirikan bikers yang selama ini jurstru menjadi penyumbang pajak kendaraan terbesar.
Nah beberapa kalangan memberikan alternatif dengan memberlakukan lajur khusus motor di ibukota. Dengan lajur ini diharapkan motor yang dianggap sebagai biang kerok kemacetan tidak lagi menginterupsi pengendara lain. Seberapa efektif wacana ini?
Kemungkinan besar hanya jalan-jalan tertentu yang dijadikan sasar, seperti halnya jalur busway. Lajur khusus motor ini juga sepertinya akan menggunakan separator jalan ala busway. Nah?
Melihat kelemahan dari busway yang justru mengakibatkan kemacetan akibat bertambah sempitnya ruas jalan sepertinya wacana ini perlu ditinjau ulang-seandainya memang akan diterapkan. Baca selengkapnya…
Belum Hilang Konsentrasi Sebelum Berkendara
Pernah saya mengalami saat setelah keluar dari warnet demi merampungkan misi di blog ini saya langsung menaiki motor saya. Sebelumnya saya sudah nongkrong di depan layar komputer warnet tersebut selama satu setengah jam. Nah dalam perjalanan saya seakan masih ling-lung dengan keadaan sekitar. Untung saja saat itu jalanan sedang sepi, alhasil saya masih diberi kesempatan untuk sampai di tujuan dengan selamat.
Pernah mengalami hal yang sama? Setelah melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, anda beralih ke kegiatan lain dan anda kesulitan untuk berkonsentrasi pada kegiatan tersebut? Saya tidak berhasil mendapatkan refrensi di internet mengenai hal ini, namun mari saya bahas, meski terbatas…
Saat kita melakukan suatu kegiatan, otak kita akan bekerja dan fokus pada kegiatan tersebut. Fokus yang tinggi pada otak tentunya perlu pada kegiatan tersebut. Namun masalahnya adalah ketika kemudian kita beralih pada kegiatan yang lain, kita kehilangan konsenstrasi. Baca selengkapnya…
Menurut Anda Berapa Batas Minimal Menjadi Boncenger
Terkadang saya melihat satu keluarga dibawa semua dalam satu motor. Sang bapak pegang kendali, dibelakang ada istrinya plus satu orang anak di antara sang bapak dan ibu, biasanya lagi ada yang ditaruh di depan sang bapak. Saya jadi bingung anak sekecil itu kok sudah ditempatkan di area yang berbahaya seperti jalanan di Indonesia ini. Jadi menurut anda berapakah umur minimal bagi seorang anak untuk menjadi boncenger?
Anak kecil pada umumnya memiliki refleks yang baik terhadap kondisi jalan raya. Namun mereka dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan seseorang untuk benar-benar fokus pada jalan di depannya. Meskipun yang menjadi pengendali bukan dia (jelas) namun tetap sebagai pembonceng harus tetap memiliki kesadaran akan keadaan jalan. Baca selengkapnya…
Apa Yang Anda Butuhkan Dari Sebuah Motor???
Seringkali saya membaca komentar yang mengatkan bahwa motor ini kurang kencang lah, motor ini tidak keren lah, dan lain-lain. Uniknya adalah seringkali komentar satu dan komentar-komentar lain yang ada di bawahnya kontradiktif. Daripada ngurusin orang berantem saya lebih suka melihat makna dibaliknya, ada apa kok bisa berlainan?
Sepertinya ini kembali ke pertanyaan yang sangat sederhana; untuk apa anda membeli motor? Apa tujuannya? Apa kepentingannya? Pertanyaan-pertanyaan ini bukannya sangat mendasar bagi kita saat kita hendak meminang sebuah motor?
Kembali pada diri kita masing-masing, jelaslah kita memiliki alasan tersendiri saat kita membeli motor. Ada yang menggunakannya sebagai sarana usaha, ada yang menungganginya sekedar ke pasar dan mengantar anak ke sekolah, ada yang digunakan berjam-jam berkilo-kilo untuk pelampiasan hobi, ada yang membelinya dan langsung dimodif habis-habisan. Baca selengkapnya…
MotoGp 250cc 2-tak vs 600cc 4-tak
Tahun 2011 nanti kelas MotoGp 250cc 2-tak akan diganti dengan 60cc 4-tak. Ah itu isu lama tapi “masalah” muncul ketika raja MotoGp kelas raja berujar “600cc 4-tak tak cocok dengan pengembangan pembalap muda”. Memang sih ini hanya satu statement dari satu pembalap pula. Tetapi menarik untuk disimak karena sepertinya ada beberapa hal yang bisa kita ambil poinnya.
Banyak pihak yang berpendapat bahwa pembalap kelas raja yang jenjang karirnya dimulai dari kelas 125cc lalu 250cc Motogp lebih sukses daripada para pembesut motor prototipe yang berasal dari Superbike dan sejenisnya. Ambilah contoh beberapa pembalap yang dianggap sebagai the rising star, misalnya Dani Pedrosa dan Jorga Lorenzo. Meski masih hijau keduanya dianggap sebagai pembalap yang punya nama. Lorenzo malah dinobatkan oleh beberapa orang sebagai penerus Rossi. Tidak bermaksud memojokkan nama-nama yang lain tapi kalau kita lihat nama-nama seperti Chris Vermeulen dan James Toseland masih bisa dibilang “kalah nama”, keduanya dari Superbike.
Ok, satu kesimpulan “picik” bisa kita ambil bahwa yang namanya 250cc 2-tak lebih cocok untuk membina pembalap muda sebelum memulai karir di kelas raja. Rossi sendiri menegaskan hal tersebut dalam pernyataannya tadi. Lalu bagaimana tinjauan dari segi lainnya? Baca selengkapnya…
Kata Mereka