Lika-Liku Kemacetan Jakarta (guilty pleasure – 2)
Nikmat membawa sengsara berikutnya adalah “ambil jatah orang lain”
Masih seputar improvisasi di jalanan. Kali ini kita lihat pengendara Jakarta yang menyerobot jatah orang lain mulai dari trotoar dan jalur busway.
Be a pedestrian, lewat trotoar
Pengendara motor di Indonesia mungkin adalah pengendara motor dengan refleks dan koordinasi gerak terbaik sedunia. Dengan waktu berpikir sepersekian detik, begitu melihat kemacetan di depan, yang terpikir adalah bagaimana untuk mengakali supaya masih bisa maju ( 🙂 ).
Salah satu solusi adalah naik ke trotoar. Jujur saya pernah melakukannya, nikmat rasanya bisa terus melaju sementara para pengemudi mobil harus stuck di tempat hehehe. Sasaran empuk adalah trotoar yang memiliki sisi landai dan lebar. Contoh terbaik dari praktek ini bisa dilihat di Jl. Panjang Kebon Jeruk Jakbar ke arah selatan.
Sederhananya praktek ini mengganggu pejalan kaki karena jatahnya diserobot. Tapi praktek ini efektif mengurangi beban jalan saat macet, teorinya motor yang naik ke trotoar akan mengurangi panjang antrian kendaraan di jalan.
Tapi masalah bottleneck muncul saat motor akan kembali ke area jalan, akan terjadi penumpukan. Belum lagi kalau ternyata trotoar yang dinaiki tidak punya sisi landai di ujungnya, berharap saja sisi trotoar tidak menggerus bagian bawah motor saat anda turun.
Mengingat effort dan kerugian yang tinggi, cara ini sebaiknya tidak dilakukan kecuali anda adalah orang gila dan membawa motor sekelas trail atau enduro.
Gunakan Jalur Busway
Di awal kemunculannya, Busway sudah membawa nestapa bagi pengguna kendaraan yang lain. Tapi entah acuh atau sekedar balas dendam, banyak orang yang menggunakan jalur busway saat macet maupun tidak.
Berdasarkan perda yang berlaku, polisi mulai melakukan sterilisasi jalur busway. Pada prakteknya walaupun banyak yang terjaring, masih banyak pengguna jalan yang menyerobot jalur Busway.
Terkadang ada pengecualian kalau kepadatan sudah parah, polisi akan membuka jalur Busway untuk umum. Kalau seperti itu gunakan kesempatan sebaik-baiknya, tetapi perhatikan, karena jalur Busway dibatasi separator jangan sampai anda harus belok sebelum separator habis.
Atau Gunakan Jalur yang Lain
Gunakan jembatan penyeberangan, arah yang berlawanan, atau jalur-jalur yang lain. Tetapi tetap saja bro, guilty pleasure selain membawa rasa bersalah, juga rasa risih dari yang lain. Jangan sampai lah yauuu…
yups, aku kadang jadi salah satunya..ik.ik..
keduaxx.saja…
macet bukan karena sikomo lewat to..
Masih nunggu artikel tvs apache brojol 😉
bener buanget
beruntung yg dikota kecil,dimana macet cuma mimpi hehe…
begitulah jakarta / JABODETABEK, tidak seperti kota lain, contohnya malang, kota kelahiranku yg tentram dan penuh dengan kedisiplinan
sterilisasi jalur busway….. anget2 tai ayam nich… sekarang dah gak berlaku tuh.. mbok ya tegas donk… kalo gak boleh masuk ya gak boleh donk, jangan ada saat boleh ada saat gak boleh.. trus portalnya kadang2 gak ada yang jaga… tapi di ujung jalur yang masuk di tilang ma mr Pa’ul.. hehehehe…. kacaaauuuu daahh
Thank you.
I added your site to my favorites.
my site: wikilog