Tiger 250 Tidak Jadi Datang

Motor Sport 250cc tidak sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia, begitu kira-kira statement seorang petinggi AHM. Nah bagaimana dong? Bukannya beberapa waktu yang lalu AHM mengeluarkan statement yang mengatakan bahwa pasar motor 250cc ada meskipun kecil? Saat itu ditambahkan pula bahwa kemungkinan terbesar bagi mereka adalah dengan membulit-up motor 250cc dari negara lain. Saat itu perkiraan terbesar adalah Honda akan mendatangkan CBF Twsiter yang sekiranya dinobatkan sebagai Tiger 250.

Sekarang pernyataan mereka sungguh bertolak belakang. Ada apalkah di balik semua ini, apa benar pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang sesuai fakta, motor 250cc tidak sesuai dengan kondisi jalanan di Indonesia? Ataukah ada pertimbangan lain selain yang sudah-sudah?

Pertimbangan pertama, belum tentu laku

Kita lihat lagi, pernyataan di atas. Statement pertama mereka adalah pasar 250cc kecil, namun tetap ada, maka dari itu mereka berniat melakukan penetrasi pasar dengan motor built-up. Keputusan mendatangkan motor-motor tersebut didasari bahwa yang namanya melakukan investasi di pabrik dan jaringan purna jual bagi produk yang pasarnya kecil sangatlah riskan. Jadi lebih baik mengurangi salah satu aspek, pabrik, cukup mendatangkan utuh. Nah sebenarnya kalau mau, Honda bisa saja menerapkan ini. Toh Honda pernah melakukannya lewat Phantom, NSR, dan Sonic.

Pertimbangan kedua, kurang mendatangkan untung

Eit, belum tentu begitu. Dengan mendatangkan motor yang pasarnya sangat segemented Honda bisa mendapat nilai plus yaitu peningkatan imej, terutama di kalangan biker. Kenapa? Berarti Honda memiliki dedikasi untuk memanjakan konsumen apapun seleranya, tidak hanya berkutat di produk-produk yang sudah pasti akan laku bak es kolak di bulan ramadhan.

Pertimbangan ketiga, buat apa susah-susah mendatangkan produk kalau kemahalan?

Ternyata dari perhitungan harga jual CBF Twister di negara asalnya, plus biaya pengapalan, plus lagi pajak masuk, plus lagi margin Honda, harga CBF melambung tinggi mendekati angka Rp 35 jutaan. Nah dengan menambah sekitar beberapa juta, konsumen sudah mendapatkan Ninja 250R yang sekiranya lebih terkesan eksklusif (motor sport berfairing 250cc bro!). CBF Twister tak ubahnya Tiger dengan mesin baru dan tambahan 50cc di sektor mesin. Terlalu riskan untuk dijual dengan harga yang setinggi itu.

Ah ketiga poin di atas hanya perkiraan saya, saya bisa saja salah. Atau saya bisa saja benar, entah ada apa di kepala para petinggi AHM sekarang. Yang jelas rumor Tiger 250 berhenti sampai di sini sampai nanti berita selanjutnya yang mungkin mendatangkan titik cerah.

Untuk sementara informasi yang beredar adalah AHM tengah menyiapkan penerus Tiger Revo yang akan diluncurkan akhir tahun ini, mesin masih 200cc, entah ada improvement atau tidak. Hmm, apakah nantinya akan diundur-undur lagi? Atau seperti biasa, iklan gembar-gembor lalu yang keluar hanya Tiger Revo dengan striping baru? Heh, mana kita tahu???